Assalamu'alaikum wr. wb " Kami Pengurus mengajak kepada bapak/ibu/saudara donatur/pembaca blogpanti yang ingin berinvestasi akhirat utk pembebasan tanah panti permeter : 250.000.yang masih kurang 35 juta.jika berminat hbg bendahara Hj,sri Murtini :081328838320/0274 773720/774230/langsung transfer ke no.rekening panti BRI cab.wates no.0152.01.003706-50-5 Cq H.Anwarudin. semoga menjadi sebab-sebab kemudahan dan khusnulkhotimah

Selasa, 30 November 2010

Sedekah Ekstrem = Balasan Ekstrem

Nikmatnya Sedekah

Saat kita melakukan sedekah secara ekstrem maka balasan yang akan kita terima pasti secara ekstrem juga. Bahkan terkadang balasan itu tidak masuk akal datangnya. Kesimpulan saya ini berdasarkan beberapa artikel kisah nyata tentang sedekah di blog saya; sedekah nekat atau keajaiban sedekah dan berbagai pengalaman langsung yang saya rasakan.

Sedekah ekstrem adalah sedekah DENGAN HARTA TERBAIK dan dengan keyakinan yang tinggi akan janji yang langsung diberikan Allah dalam Alqur’an. Pelaku sedekah ekstrem sangat yakin berapa pun harta yang dikeluarkan pasti akan dibalas LANGSUNG oleh Allah, sesuai dengan janji Allah di Alqur’an; yaitu kelipatan 10 sampai ratusan kali lipat.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari HASIL USAHAMU YANG BAIK-BAIK dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan JANGANLAH KAMU MEMILIH YANG BURUK-BURUK lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ayat inilah yang ada hubungannya DENGAN SEDEKAH EKSTREM. Kita disuruh menyedekahkan harta kita yang terbaik. Kemudian kita juga dilarang memberikan sedekah kita dengan harta yang kita anggap remeh atau kita sendiri tidak membutuhkannya. Inilah dasar bagi para pelaku sedekah di artikel yang saya sebutkan di atas.

Allah adalah MAHA MENEPATI JANJI, dan apa yang tertulis di Alqur’an adalah apa yang langsung diserukan Allah kepada umatnya. Adalah sebuah kerugian besar jika kita tidak yakin akan perkataan langsung Allah tersebut. Coba anda baca dan renungkan apa yang langsung diserukan Allah tentang sedekah di bagian bawah ini:

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), MAKA ALLAH MELIPAT GANDAKAN PEMBAYARAN KEPADANYA DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Dalam ayat ini Allah dengan jelas mengatakan akan melipat gandakan, DENGAN LIPAT GANDA YANG BANYAK bagi siapa saja yang gemar sedekah. Di akhir kalimat ditekankan bahwa hanya Allah-lah yang bisa melapangkan atau menyempitkan rejeki makhluk ciptaanNya.

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Dalam ayat ini Allah secara jelas menyebut perhitungan matematis saat kita mengeluarkan hartanya untuk sedekah. Jika menurut perhitungan matematis itu berarti sedekah kita akan dibalas hingga 700 kali lipat! Di akhir ayat Allah menekankan akan membalas sedekah itu bagi siapa yang Dia kehendaki, jadi pasti ada dong yang tidak mendapatkan balasan :) Makanya kita perlu sedekah dengan ikhlas dan yakin akan janji Allah. Jangan setengah-setangah ya….. :)

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Dalam ayat ini Allah menjanjikan bagi siapa saja yang mau bersedekah, Allah akan memeliharanya dari segala bentuk kekhawatiran dan segala bentuk kesedihan. Anda saat ini sedang punya masalah? Makanya ayo segera bersedekah….. :)

Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.

Nah ayat yang ini adalah untuk saya dan anda yang mau menebarkan semangat sedekah pada orang lain. Allah menjanjikan pahala yang besar bagi siapa yang mau mengajak sedekah orang lain. Makanya, silahkan share-kan artikel ini pada siapa saja deh, bisa di Facebook, Twiter, atau blog anda.

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin…..

Mendadak Kaya Setelah Mengadopsi Anak Yatim

Sebuah Renungan

Dulu dia cuma seorang buruh pabrik dengan hasil yang pas-pasan. Suatu ketika datang seorang kerabat yang mengatakan ada seorang bayi yatim piatu yang butuh pertolongan. Walaupun dia juga punya seorang anak yang masih kecil dan untuk membelikan susu anaknya dia terkadang hutang, dia dan istrinya ikhlas mengadopsi bayi yatim piatu ini hanya karena Allah.

Dia tidak takut bayi itu akan mati kelaparan karena kemiskinan dia. Dia sangat yakin Allah tidak akan tinggal diam dengan keadaannya dan bayi yang dia adopsi. Akhirnya keyakinan yang besar akan pertolongan Allah itu terjawab. Allah memberi jalan rejeki dan menjadikan seorang buruh pabrik itu sebagai pengusaha sukses dengan kekayaan melimpah saat ini.

Saat saya berkunjung ke rumahnya pertama kali karena mengantar teman untuk keperluan bisnis, saya tidak percaya kalau dia dulu adalah seorang buruh pabrik. Rumahnya megah dan pabriknya juga sudah berskala nasional. Sewaktu saya tanya apa rahasia suksesnya, dia hanya menjawab tidak tahu. Mengapa dia menjawab tidak tahu? Karena semua rejeki itu datang benar-benar tanpa disangka-sangka.

Saat pertama kali membuka usaha pembuatan kue kering sebagai tambahan hidup karena anggota keluarganya bertambah (anak yatim piatu tadi), seakan keajaiban banyak terjadi pada bisnisnya. Tiba-tiba banyak datang pelanggan bahkan sampai dari luar pulau ke rumahnya dan memesan kue produksinya. Padahal dia tidak pernah beriklan.

Setelah itu banyak pihak bank dan perusahaan besar yang menawarkan pinjaman dan kerjasama bisnis dengannya. Semua datang dengan sendirinya tanpa beliau mencari-cari pinjaman atau peluang kerjasama itu. Hingga perusahaan yang semula hanya sebagai sambilan saja, kini berkembang sebagai perusahaan berskala nasional dengan omset yang besar.

“Mungkin karena saya ikhlas dan selalu berbagi mas”, itu jawaban terakhir yang terlontar dari pengusaha itu. Setiap hasil perusahaan yang dia peroleh, dia merasakan itu bukan hak dia. Makanya selalu disumbangkan untuk anak yatim, pembangunan masjid, pondok pesantren, dan para fakir miskin.

Dan satu hal yang tidak bisa dia lupakan adalah keajaiban setelah memberi pertolongan pada anak yatim piatu yang dia adopsi tersebut. Saat itulah beliau memberi wejangan pada kami tentang kekuatan doa anak yatim. Doa anak yatim (belum baligh) adalah doa yang langsung ditangkap oleh Allah. Doa anak yatim adalah doa tanpa penghalang dihadapan Allah. Allah akan langsung menjawab doa-doa anak yatim.

Saat pulang, saya mengucapkan terimakasih yang tulus pada beliau. Ilmu yang saya dapat hari itu sungguh berharga. Dan saat ini ilmu itu saya sharingkan untuk anda semua. Jangan lupakan untuk selalu berbagi dengan anak yatim, karena sebagian harga kita adalah hak mereka.

Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..

Keutamaan Sedekah

Sedekah adalah memberikan kebaikan kepada diri sendiri atau kepada orang lain. Dengan demikian shodaqoh maknanya luas mencakup seluruh kebaikan, berupa perkataan atau perbuatan.

Dari Abu Dzar rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat Rasulullah melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.” Beliau bersabda, “Bukankah Alloh telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.” Mereka bertanya. “Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun mendatangkan pahala?” Beliau bersabda, “Apa pendapatmu, bila ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

Pemberian itu merangkumi sedekah dan hadiah. Jika pemberian itu dimaksudkan sebagai satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka ia dinamakan sedekah, tetapi jika ia dimaksudkan sebagai satu penghargaan, sanjungan dan tanda kasih maka ia dinamakan hadiah.

Bersedekah adalah di antara amalan sunat yang dianjurkan dan digalakkan. Anjuran ini tidaklah hanya ditujukan kepada orang-orang kaya, malahan orang-orang yang berpendapatan rendahpun dianjurkan menurut kadar kemampuan masing-masing.

Nabi Sallallahu `alaihi wasallam bersabda :

"Tangan yang di atas (orang memberi) itu lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang menerima)

Mungkin akan timbul persoalan, kepada siapakah orang yang lebih utama diberi sedekah? Walaupun tidak ramai yang mempersoalkan perkara ini tetapi ia penting untuk diketahui.

Kalau berdasarkan firman Allah Surah al-Balad ayat 15, orang yang terlebih utama diberi sedekah ialah anak yatim dan kaum kerabat. Menurut hadis riwayat Bukhari pula orang yang lebih berhak diberi sedekah ialah suami dan anak. Setelah itu barulah bersedekah kepada orang-orang yang salih yang berbuat kebajikan dan yang mempunyai maruah yang baik.

Di antara kelebihan sedekah itu ialah sebagaimana Firman Allah:

"Dan apa jua harta yang halal yang kamu belanjakan (pada jalan Allah) maka (faedah dan pahalanya) adalah untuk diri kamu sendiri. Dan kamu pula tidaklah mendermakan sesuatu melainkan kerana menuntut keredhaan Allah. Dan apa jua yang kamu dermakan daripada harta yang halal, akan disempurnakan (balasan pahalanya) kepada kamu, dan (balasan baik) kamu (itu pula) tidak dikurangkan.

(Surah Al-Baqarah: 272)

Nabi Sallallahu `alaihi wasallam pula bersabda :

"Siapa yang sanggup mendinding dirinya daripada api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebelah buah kurma, maka hendaklah dia lakukan."

(Hadis riwayat Muslim)

Dalam sebuah hadis yang lain daripada Anas Radhiallahu ‘anhu Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bermaksud: "Bersedekahlah kamu, sesungguhnya bersedekah itu melepaskan kamu daripada Jahannam."

Begitulah betapa besarnya kelebihan yang akan diperolehi oleh orang-orang yang bersedekah Walau bagaimanapun sedekah yang tersembunyi itu adalah lebih baik dan lebih utama daripada sedekah yag dilakukan secara terang-terangan. Ia lebih dekat kepada keikhlasan yang merupakan roh segala amalan dan ia lebih jauh daripada perasaan ria yang merosakkan amalan.

Firman Allah: Dalam Surah al-Baqarah ayat 271.

"Kalau kamu zahirkan sedekah-sedekah itu (secara terang), maka yang demikian adalah baik (kerana menjadi contoh yang baik). Dan kalau pula kamu sembunyikan sedekah-sedekah itu serta kamu berikan kepda orang-orang fakir miskin, maka itu adalah lebih baik bagi kamu."

Inilah salah satu amalan yang baik untuk dilakukan. Ia bukan saja salah satu cara untuk mengeratkan silaturrahim, malahan akan dapat meringankan beban anggota masyarakat yang berhajat dan memerlukan bantuan.

Sedekahkan sebagian harta kita untuk membantu sesama umat manusia yang membutuhkan, hanya dengan niat karena Allah semata jangan sampai kita bersedekah dengan tujuan supaya dapat pujian dari orang lain.

Kalau kita berniat untuk mendapat pujian dari orang lain, maka amal kita akan sia-sia saja, Allah tidak akan pernah menerima amal seseorang yang dilakukannya tidak semata-mata hanya karena Diri-Nya,

Ini ada sebuah kisah pendek tentang Keutamaan Sedekah, semoga kisah ini bisa menggugah hati kita, supaya selalu mensedekahkan sebagian harta kita di jalan-Nya, untuk membantu sesama saudara kita.



Keutamaan Sedekah / Shodaqoh



Malam itu, bulan bersinar terang di langit. Bintang-bintang bertaburan. Subhanallah, alangkah indahnya. Seorang lelaki bernama Karim keluar dari rumahnya. Dulu, Karim dikenal gemar melakukan perbuatan yang di larang agama. Namun, kini dia telah insaf dan bertobat. Sekarang, dia rajin shalat berjamaah di masjid. Dia juga tidak merasa malu untik ikut mengaji dan belajar membaca Al-Quran, bersama anak-anak yang lebih muda usianya.

Malam itu, setelah mendengar penjelasan dari imam masjid tentang keutamaan shadaqah atau sedekah, hati Karin tergerak. Imam masjid menjelaskan, jika seseorang memiliki uang seribu dirham dan ia menyedekahkan tiga ratus dirham, maka yang tiga puluh dirham itulah yang akan kekal dan dapat dinikmati di akhirat. Sedangkan yang tiga ratus dirham tidak mebuahkan apa-apa. Bahkan, uang tiga puluh dirham yang disedekahkan, akan dilipatgandakan oleh Allah sebanyak tujuh ratus kali.sedekah juga membuat harta dan rezeki yang ada,menjadi penuh berkah.

Selam ini, Karim di kenal kaya dan kikir. Namun, sejak insaf dan tobat, dia telah berniat akan mengorbankansegala yang dimilikinya untuk memperoleh ridho Allah SWT. Sebagian hartanya telah dia rencanakan untuk disedekahkan dan diinfakkan di jalan Allah SWT.

Dia mengarahkan langkahnya menuju ke suatu rumah. Dia telah menyiapkan kantong berisi seratus dirham untuk disedekahkan. Begitu sampai di rumah yang ditujunya, dia mengetuk pintu. Seseorang lelaki berkumis tebal muncul dari dalam rumah. Setelah mengucapkan salam, dia memberikan kantong itu pada pemilik rumah, lalu mohon pamit. Kejadian itu ternyata di ketahui oleh bebrapa orang pendudukdaerah itu.

Pagi harinya,orang-orang dipasar ramai membicarakan apa yang di lakukan Karim tadi malam.

Dua orang yang melihat Karim bersedekah berkata dengan nada mengejek, “Dasar orang tidak tahu agama, sedekah saja keliru, masak sedekah kok kepada seorang pencuri. Kalau mau sedekah itu, ya harusnya pada orang yang baik-baik!”

Obrolan orang di pasar itu sampai juga ke telinga Karim, ia hanya berkata dalam hati, “Alhamdulillah, telah bersedekah kepada pencuri!”

Hari berikutnya, ketikamalam tiba, dia kembali ke luar rumah. Dia ingin kembali bersedekah. Sama seperti malam sebelumnya, dia menyeiapkan uang searatus dirham. Kali ini, dia memilih sebuah rumahdi pinggir kota. Dia mengetuk rumah itu. Seorang wanita membuka pintu. Dia langsung menyerahkan sedekahnya pada perempuan itu lalu pulang.

Pagi harinya, pasar kembali rebut. Ternyata, ada orang yang mengetahui perbuatanya tadi malam.

Orang itu bercerita sinis, “Memang, Karim itu tidak jelas, Rajin pergi ke masjid, tetapi memberi sedekah saja masih salah. Kemarin malam, dia memberi sedekah kepada seorang pencuri.Lha, tadi malam, dia memberi sedekah kepada seorang pelacur.

Mlam harinya, Karim kembali keluar rumah untuk sedekah. Dia memiih rumah yang ada di sekitar pasar. Setelah mengantarkan sedekahnya, dia pulang. Kali ini Karim berharap, dia tidak keliru memberikan sedekahnya.

Pagi harinya, pasar lebih rebut dari sebelumnya.

Seorang penjual daging berkata, “nggak tahulah! Karim itu memang aneh. Mau sedekah kok pada ornag kaya. Padahal, orang yang miskin dan memerlukanang untuk makan, masih banyak dan ada di mana-mana!”

Ternyata, rumah yang didatangin Karim dan di beri sedekah tadi malam adalah orang kaya.

Mendengar berita dan omongan yang ada di pasar tentang kekelirannya memberikan sedekahia berkata, “Alhamdulillah, telah sedekah kepada pencuri, pelacur, dan orang kaya!”

Malam harinya, ia sholat tahjud, lalu bermimpi.

Dalam tidurnya dia bermimpi didatangin oleh seseorang yang memberi kabar kepadanya, “Sedekahmu kapada pencuri, membuat pencuri itu insaf, sehingga dia kini dia tidak mencuri lagi. Sedekahmu kepada pelacur, membuat wanita itu tobat dan tidak berzina lagi, dan sedekahmu kepada orang kaya, menjadikan orang kaya itu sadar dan merasa malu. Kini, orqang kaya yang pelit itu mau mengeluarkan zakat dan infak. Sedekahmu yang ihlas itu diridhoi Allah SWT.

Setelah itu, Karim semakin khusyuk beribadah dan banyak mengerjakan kabajikan. Dia sadar bahwa yang paling penting dalam ibadah adalah niat karena Allah. Bukan sekedar mengikuti perkataan orang banyak. Hanya Allah-lah yang berhak menilai, diterima atau tidaknya amal ibadah seseorang.

Menjaga Kemabruran Haji

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَن
حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ ، فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ ، رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ »

“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya” (HR Bukhari 1819)


Dari Ibnu Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ

“Orang yang berperang di jalan Alloh, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Alloh. Alloh memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu jika mereka meminta kepada Alloh pasti akan Alloh beri” (HR Ibnu Majah no 2893, Al Bushairi mengatakan, ‘Sanadnya hasan’ dan dinilai sebagai hadits hasan oleh al Albani dalam Silsilah Shahihah ketika menjelaskan hadits no 1820).

أَمَّا خُرُوجُكَ مِنْ بَيْتِكَ تَؤُمُّ الْبَيْتَ فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ وَطْأَةٍ تَطَأُهَا رَاحِلَتُكَ يَكْتُبُ اللَّهُ لَكَ بِهَا حَسَنَةً , وَيَمْحُو عَنْكَ بِهَا سَيِّئَةً , وَأَمَّا وُقُوفُكَ بِعَرَفَةَ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيُبَاهِي بِهِمُ الْمَلائِكَةَ , فَيَقُولُ:هَؤُلاءِ عِبَادِي جَاءُونِي شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ يَرْجُونَ رَحْمَتِي , وَيَخَافُونَ عَذَابِي , وَلَمْ يَرَوْنِي , فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟فَلَوْ كَانَ عَلَيْكَ مِثْلُ رَمْلِ عَالِجٍ , أَوْ مِثْلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا , أَوْ مِثْلُ قَطْرِ السَّمَاءِ ذُنُوبًا غَسَلَ اللَّهُ عَنْكَ , وَأَمَّا رَمْيُكَ الْجِمَارَ فَإِنَّهُ مَذْخُورٌ لَكَ , وَأَمَّا حَلْقُكَ رَأْسَكَ , فَإِنَّ لَكَ بِكُلِّ شَعْرَةٍ تَسْقُطُ حَسَنَةٌ , فَإِذَا طُفْتَ بِالْبَيْتِ خَرَجْتَ مِنْ ذُنُوبِكَ كَيَوْمِ وَلَدَتْكَ أُمُّكَ.

“Adapun keluarmu dari rumah untuk berhaji ke Ka’bah maka setiap langkah hewan tungganganmu akan Alloh catat sebagai satu kebaikan dan menghapus satu kesalahan. Sedangkan wukuf di Arafah maka pada saat itu Alloh turun ke langit dunia lalu Alloh bangga-banggakan orang-orang yang berwukuf di hadapan para malaikat.
Alloh Ta’ala berfirman (yang artinya), ‘Mereka adalah hamba-hambaKu yang datang dalam keadaan kusut berdebu dari segala penjuru dunia. Mereka mengharap kasih sayangKu, merasa takut dengan siksaKu padahal mereka belum pernah melihatKu. Bagaimana andai mereka pernah melihatKu?!
Andai engkau memiliki dosa sebanyak butir pasir di sebuah gundukan pasir atau sebanyak hari di dunia atau semisal tetes air hujan maka seluruhnya akan Alloh bersihkan.
Lempar jumrohmu merupakan simpanan pahala. Ketika engkau menggundul kepalamu maka setiap helai rambut yang jatuh bernilai satu kebaikan. Jika engkau thawaf, mengelilingi Ka’bah maka engkau terbebas dari dosa-dosamu sebagaimana ketika kau terlahir dari rahim ibumu” (HR Tabrani dalam Mu’jam Kabir no 13390, dinilai hasan li ghairihi oleh al Albani dalam Shahih al Jami’ no 1360 dan Shahih Targhib wa Tarhib no 1112).

Demikianlah di antara keutamaan orang yang meraih predikat haji mabrur, suatu yang pasti diinginkan oleh setiap orang mengerjakan ibadah haji. Namun apakah yang dimaksud dengan haji mabrur?

Dalam Tahrir Alfazh at Tanbih hal 152 karya an Nawawi disebutkan, “Menurut penjelasan Syamr dan lainnya mabrur adalah yang tidak tercampuri maksiat. Mabrur diambil dari kata-kata birr yang maknanya adalah ketaatan. Sedangkan al Azhari berpendapat bahwa makna mabrur adalah amal yang diterima (mutaqobbal), diambil dari kata-kata birr yang bermakna semua bentuk kebaikan…. Semua amal shalih bisa disebut birr”.
Dalam Syarh Muslim 5/16, an Nawawi berkata, “Pendapat yang paling kuat dan yang paling terkenal mabrur adalah yang tidak ternodai oleh dosa, diambil dari kata-kata birr yang bermakna ketaatan.
Ada juga yang berpendapat bahwa haji mabrur adalah haji yang diterima. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat.

Ada pula yang mengatakan bahwa haji mabrur adalah haji yang tidak tercampuri unsur riya’.
Ulama yang lain berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi bermaksiat.
Dua pendapat yang terakhir telah tercakup dalam pendapat-pendapat sebelumnya”.

Pendapat yang dipilih oleh an Nawawi di atas dikomentari oleh Ali al Qori, “Inilah pendapat yang paling mendekati kebenaran dan paling selaras dengan kaedah-kaedah fiqh. Namun meski demikian pendapat ini mengandung ketidakjelasan karena tidak ada satupun yang berani memastikan bahwa dirinya terbebas dari dosa” (al Dzakhirah al Katsirah hal 27, terbitan Maktab Islami dan Dar al ‘Ammar).

Al Qurthubi mengatakan, “Para pakar fiqh menegaskan bahwa yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori dengan kemaksiatan pada saat melaksanakan rangkaian manasiknya. Sedangkan al Fara’ berpendapat bahwa haji mabrur adalah jika sepulang haji tidak lagi hobi bermaksiat. Dua pendapat ini disebutkan oleh Ibnul ‘Arabi. Menurut hemat kami, haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori oleh maksiat saat melaksanakan manasik dan tidak lagi gemar bermaksiat setelah pulang haji” (Tafsir al Qurthubi 2/408).

قال الحسن: الحج المبرور هو أن يرجع زاهدا في الدنيا راغبا في الاخرة.

Al Hasan al Bashri berkata, “Haji mabrur adalah jika sepulang haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akherat” (al Dzakhirah al Katsirah hal 28 dan Tafsir al Qurthubi 4/142 dan 2/408).

عن جابر رضي الله عنه قال : سئل رسول الله صلى الله عليه و سلم ما بر الحج ؟ قال : إطعام الطعام و طيب الكلام

Dari Jabir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang haji yang mabrur, jawaban beliau, “Suka bersedekah dengan bentuk memberi makan dan memiliki tutar kata yang baik” (HR Hakim no 1778, Hakim berkata, “Ini adalah hadits yang sanadnya shahih” dan dinilai hasan oleh al Albani dalam Shahih Targhib wa Tarhib no 1094).

Semoga Alloh jadikan para jamaah haji kita sebagai orang-orang yang berhasil menggapai predikat haji mabrur. Untuk itu dibutuhkan kesabaran ekstra saat melaksanakan rangkaian manasik dan kesungguhan untuk memperbaiki diri sepulang pergi haji.
* Makalah Ustaaduni Aris

Jumat, 26 November 2010

PERLINDUNGAN PARIPURNA DARI SEGALA MACAM BAHAYA DUNIA

Oleh :Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Wates

Allah berfirman :
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhan-mu (Al Qur'an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain daripada-Nya ( QS : Al-Kahfi : 27 ). Manusia tak akan perna mampu melawan setiap bencana, menaklukkan segala macam ancaman yang mengincarnya dengan kekakuatannya sendiri. Bahaya alam terlalu besar dan manusia terlampau lemah. Allah menginformasikan dalam QS. An-Nisa' : 28 "dan manusia dijadikan bersifat lemah." Terlebih bahaya yang tersembunyi, ia tak mampu mendeteksi, kapan datang dan dari mana arahnya manusia tak akan mengerti, bagaimana mungkin ia hendak mempertahankan diri. Seperti bahaya diwaktu malam dan waktu manusia tertidur. Dua kondisi ini manusia lengah.
• Perlindungan Yang Rapuh
1. Realitas dimasyarakat ketika mereka mencari perlindungan untuk diri,keluarga dan posisi serta usahanya, mereka mencari perlindungan yang rapuh. Dengan membeli jimat,rajah, batu akik dll. Alangkah bodoh orang tersebut. Bagaimana mungkin ada orang yang berakal sehat berlindung pada benda-benda semacam ini . tidakkah ia perna mendengar hadis dari Imron bin Husain Radhiallahu’anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya : “Apakah itu ?”, orang laki-laki itu menjawab : “Gelang penangkal penyakit”, lalu Nabi bersabda : “Lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama lamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima) Ulama sepakat jika ada orang sampai meninggalnya masih memiliki/meyakini jimat/rajah/benda keramat maka matinya kan su'ul khotimah
2. Ada orang minta perlindungan pada orang yang sudah mati, yang dianggap wali/sakti. Bagaimana mungkin orang mati bisa menolong orang yang hidup. Sedangkan ketika ia hidup tak mampu mnolong dirinya dari bahaya dan kematian ??????????
3. Ada lagi orang minta pertolongan pada dukun/paranormal. Padahal jika merekasakti tak mungkin ada dukun mati kena bencana alam seperti Tsunami atau letusan gunung merapi, dukun dipenjara, dukun dikeroyok dan dibunuh oleh masyarakat.
• Perlindungan yang Paripurnan
Manusia tidak akan mendapatkan perlindungan yang sempurna dari segala macam bahaya selain sang Maha Pencipta dan Pengatur alam ini dialah Allah Azzawajallah. Nabi mengajarkan sebab-sebab datangnya pertolongan dan perlindungan Allah pada hambanya diantaranya :
1. Senantiasa menjaga apa yang diperintahkan&yang dilarang. Nabi bersabda " Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapatkan-Nya didepanmu. Kenalilah Allah di waktu senggang niscaya Dia akan mengenalmu di waktu susah. Ketahuilah bahwa apa yang ditetapkan luput darimu tidaklah akan menimpamu dan apa yang ditetapkan akan menimpamu tidak akan luput darimu, ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran dan kemudahan bersama kesulitan dan kesulitan bersama kemudahan ( lihat hadis Ar-ba'in An-Nawawiyah ke 19 )
2. Menjaga zikir pagi petang "
بِاسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.
“Dengan nama Allah yang tidak ada bahaya atas nama-Nya sesuatu di bumi dan tidak pula di langit. Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” – dibaca pada waktu pagi dan sore sebanyak tiga kali.
[Shahih – Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3385), Abu dawud (no. 5088-5089), Keutamaan zikir ini Nabi bersabda : “Barangsiapa yang membaca (di waktu sore) : …..; niscaya ia tidak akan ditimpa musibah hingga pagi hari. Barangsiapa yang membacanya di waktu pagi sebanyak tiga kali, niscaya ia tidak akan ditimpa musibah hingga sore hari”.-Albani berkata dalam Shahihul-Jaami’ (no. 5621)
3. Merutinkan bersedekah pada anak-anak yatim atau fakir miskin. Karena Nabi bersabda :
Nabi bersabda “Shadaqah itu mencegah 70 pintu keburukan ( di dunia dan akhirat ) " ( HR : Thabrani )
Sudah saatnya kita bersama keluarga mencari perlidungan yang paripurna disaat bencana datang secara tiba-tiba, dan meninggalkan perlingdungan yang rapuh ; benda-benda, kuburan keramat dan sejenisnya. Wallahu'alm
* Referensi :Tulisan ustadunii Abu Umar Abdillah dg tambahn penulis

Senin, 01 November 2010

Kekuatan Sedekah

Jangan takut miskin lantaran besedekah. Jangan khawatir berkurang harta karena memberi. Semua yang dikorbankan pasti akan dibayar berlipat ganda oleh Allah. Allah membentangkan penawaran-Nya, siapakah yang berkenan memberi pinjaman kepada-Nya? kepada mereka yang menjawab tawaran ini, Allah menjanjikan pengembalian yang lebih besar ditambah dengan pengampunan-Nya.

Mestinya penawaran Allah ini berkategori "saham unggulan" karena datangnya dari Zat yang tidak pernah ingkar. Namun, kita sering mengabaikannya padahal kita sama-sama tahu Dia tidak pernah ingkar. Misalnya, ketika Dia mewanti-wanti kita bahwa siapapun yang bernyawa pasti mati, maka kita lihat bahwa siapapun yang bernyawa pasti akan menemui kematiannya.

Bagi Allah, dari punya uang menjadi banyak utang adalah perkara yang gampangnya luar biasa. Bagi Allah, menghinakan seseorang yang sedang jaya-jayanya adalah sangat mudah. Dan biasanya, manusia ketika dihadapkan kepada kehinaan, kesulitan, kemiskinan, barulah melayangkan sebuah janji yang menyertai sebuah permohonan. Bahwa kalau kembali mulia, kalau kesulitan lepas, dan kalau kekayaan kembali datang, ia akan berbuat baik dan ingat akan sesama.

Memberi pinjaman kepada Allah berarti bersedekah. Jangan takut miskin lantaran bersedekah, jangan khawatir menjadi bertambah sulit karena membantu kesulitan orang lain. Semua yang kita korbankan pasti akan dibayar berlipat ganda oleh Allah.

Dan Rasul pun menambahkan, bahkan sedekah itu akan menghilangkan penyakit dan meringankan penderitaan. Bahkan, dilain kesempatan Rasul memotivasi bahwa sedekah justru akan mendatangkan pundi-pundi rezeki yang lain.
"Siapa saja yang mencari jalan untuk bersedekah (baru berniat bersedekah), Allah sudah akan menambah banyak rezekinya. Dan siapa saja yang pelit dan berpura-pura miskin, maka Allah akan menambah hajat kekurangannya." (Hadis).