Assalamu'alaikum wr. wb " Kami Pengurus mengajak kepada bapak/ibu/saudara donatur/pembaca blogpanti yang ingin berinvestasi akhirat utk pembebasan tanah panti permeter : 250.000.yang masih kurang 35 juta.jika berminat hbg bendahara Hj,sri Murtini :081328838320/0274 773720/774230/langsung transfer ke no.rekening panti BRI cab.wates no.0152.01.003706-50-5 Cq H.Anwarudin. semoga menjadi sebab-sebab kemudahan dan khusnulkhotimah

Rabu, 12 November 2008

MENGENAL AMALAN ORANG-ORANG YANG DITOLONG ALLAH

Oleh : Tohari bin MisroAl-Maduri
Pengasuh Panti Asuhan Muhammadiyah Kriyanan Wates Kulonprogo

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. ( QS : Al-Maidah : 35 )

وعن أبي عبد الرحمان عبدِ الله بنِ عمرَ بن الخطابِ رضيَ اللهُ عنهما ، قَالَ : سمعتُ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - ، يقول : (( انطَلَقَ ثَلاثَةُ نَفَرٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَتَّى آوَاهُمُ المَبيتُ إِلى غَارٍ فَدَخلُوهُ، فانْحَدرَتْ صَخْرَةٌ مِنَ الجَبَلِ فَسَدَّتْ عَلَيْهِمُ الغَارَ ، فَقالُوا : إِنَّهُ لاَ يُنْجِيكُمْ مِنْ هذِهِ الصَّخْرَةِ إِلاَّ أنْ تَدْعُوا اللهَ بصَالِحِ أعْمَالِكُمْ .قَالَ رجلٌ مِنْهُمْ : اللَّهُمَّ كَانَ لِي أَبَوانِ شَيْخَانِ كبيرانِ ، وكُنْتُ لا أغْبِقُ قَبْلَهُمَا أهْلاً ولاَ مالاً ، فَنَأَى بِي طَلَب الشَّجَرِ يَوْماً فلم أَرِحْ عَلَيْهمَا حَتَّى نَامَا ، فَحَلَبْتُ لَهُمَا غَبُوقَهُمَا فَوَجَدْتُهُما نَائِمَينِ ، فَكَرِهْتُ أنْ أُوقِظَهُمَا وَأَنْ أغْبِقَ قَبْلَهُمَا أهْلاً أو مالاً ، فَلَبَثْتُ - والْقَدَحُ عَلَى يَدِي - أنتَظِرُ اسْتِيقَاظَهُما حَتَّى بَرِقَ الفَجْرُ والصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَميَّ ، فاسْتَيْقَظَا فَشَرِبا غَبُوقَهُما . اللَّهُمَّ إنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذلِكَ ابِتِغَاء وَجْهِكَ فَفَرِّجْ عَنّا مَا نَحْنُ فِيهِ مِنْ هذِهِ الصَّخْرَةِ ، فانْفَرَجَتْ شَيْئاً لا يَسْتَطيعُونَ الخُروجَ مِنْهُ .. قَالَ الآخر : اللَّهُمَّ إنَّهُ كانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمّ ، كَانَتْ أَحَبَّ النّاسِ إليَّ - وفي رواية : كُنْتُ أُحِبُّها كأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النساءَ - فأَرَدْتُهَا عَلَى نَفْسِهَا فامْتَنَعَتْ منِّي حَتَّى أَلَمَّتْ بها سَنَةٌ مِنَ السِّنِينَ فَجَاءتْنِي فَأَعْطَيْتُهَا عِشْرِينَ وَمئةَ دينَارٍ عَلَى أنْ تُخَلِّيَ بَيْني وَبَيْنَ نَفْسِهَا فَفعَلَتْ ، حَتَّى إِذَا قَدَرْتُ عَلَيْهَا - وفي رواية : فَلَمَّا قَعَدْتُ بَينَ رِجْلَيْهَا ، قالتْ : اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَفُضَّ الخَاتَمَ إلاّ بِحَقِّهِ ، فَانصَرَفْتُ عَنْهَا وَهيَ أَحَبُّ النَّاسِ إليَّ وَتَرَكْتُ الذَّهَبَ الَّذِي أعْطَيتُها . اللَّهُمَّ إنْ كُنْتُ فَعَلْتُ ذلِكَ ابْتِغاءَ وَجْهِكَ فافْرُجْ عَنَّا مَا نَحْنُ فيهِ ، فانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ ، غَيْرَ أَنَّهُمْ لا يَسْتَطِيعُونَ الخُرُوجَ مِنْهَا . وَقَالَ الثَّالِثُ : اللَّهُمَّ اسْتَأْجَرْتُ أُجَرَاءَ وأَعْطَيْتُهُمْ أجْرَهُمْ غيرَ رَجُل واحدٍ تَرَكَ الَّذِي لَهُ وَذَهبَ، فَثمَّرْتُ أجْرَهُ حَتَّى كَثُرَتْ مِنهُ الأمْوَالُ، فَجَاءنِي بَعدَ حِينٍ ، فَقالَ : يَا عبدَ اللهِ ، أَدِّ إِلَيَّ أجْرِي ، فَقُلْتُ : كُلُّ مَا تَرَى مِنْ أجْرِكَ : مِنَ الإبلِ وَالبَقَرِ والْغَنَمِ والرَّقيقِ ، فقالَ : يَا عبدَ اللهِ ، لاَ تَسْتَهْزِىءْ بي ! فَقُلْتُ : لاَ أسْتَهْزِئ بِكَ ، فَأَخَذَهُ كُلَّهُ فاسْتَاقَهُ فَلَمْ يتْرُكْ مِنهُ شَيئاً . الَّلهُمَّ إنْ كُنتُ فَعَلْتُ ذلِكَ ابِتِغَاءَ وَجْهِكَ فافْرُجْ عَنَّا مَا نَحنُ فِيهِ ، فانْفَرَجَتِ الصَّخْرَةُ فَخَرَجُوا َيمْشُونَ )) مُتَّفَقٌ عليه

Dari Abu 'Abdirahman 'abdullah bin Umar, ia berkata, aku mendengar rosulullah bersabda: dulu ada tiga orang sebelum kalian yang berjalan hingga akhirnya mereka mendapatkan gua yang dapat mereka manfa'atkan untuk menginap. Kemudian mereka memasuki gua tersebut. Tiba-tiba ada sebuah batu besar yang menggelinding dari arah atas bukit dan menutupi pintu gua, sehingga mereka tidak dapat keluar. Kemudian mereka berkata : sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan dari batu yang besar ini kecuali jika kalian berdo'a kepada Allah dengan berbagai amal shalih kalian.'
Lalu ada salah seorang di antara mereka berkata:" ya Allah sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang sudah lanjut usia, dan aku terbiasa tidak memberi susu pada keluarga, budak belia, sebelum menyuguhkan kepada keduanya (orang tua). Pada suatu hari aku terlambat pulang mencari kayu dan ketika aku kembali menemuinya, keduanya telah tidur. Lalu aku memerahkan susu untuk keduanya, dan aku mendapatkan keduanya masih terlelap tidur. Maka aku enggan membangunkan keduanya dan memerahkan susu untuk keluarga atau budak, sebelum aku memberikannya untuk kedua orangtuaku. Dan-dengan mangkuk masih berada di tanganku- aku masih terus menunggu keduanya terbangun hingga terbit fajar sedang anak merengek-rengek di kedua kakiku. Lalu keduanya terbangun dan kemudian meminum susu mereka. Ya Allah jika aku melakukan hal tersebut karena mengharapkan wajah-Mu, maka berikanlah jalan keluar kepada kami dari batu besar yang menutupi ini." Maka batu itupun bergeser sedikit, namun mereka belum juga bisa keluar dari gua itu ,
Kemudian yang lain berucap, Ya Allah sesungguhnya pamanku mempunyai seorang anak perempuan yang sangat aku cintai.' Dalam riwayat lain di sebutkan , aku mencintainya seperti lazimnya kaum laki-laki mencintai kaum wanita. Lalu aku bermaksud mencampurinya tetapi ia selalu menolak. Setelah beberapa tahun berlalu ia mendapatkan kesulitan sehingga memaksanya datang kepadaku. Kemudian aku memberinya seratus dua puluh dinar dan setelah itu ia akan membiarkan diriku berbuat apa saja terhadapnya. Maka akupun melakukan apa saja yang menjadi kehendakku, sehingga ketika aku hendak mencampurinya.' Dalam riwayat yang lain di sebutkan' ketika aku duduk diantara kedua kakinya, wanita itu berkata," bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau memecahkan cincin itu kecuali dengan cara yang haq (benar). Maka akupun berpaling darinya, -adalah dia adalah orang yang aku cintai, akupun meninggalkan emas yang telah aku berikan kepadanya. Ya Allah jika aku mengharapkan hal itu karena mengharapkan wajahmu maka berilah jalan keluar kepada kami dari keadaan yang kami alami ini. Maka batu besar itupun bergeser, namun mereka tetap belum dapat keluar dari tempat tersebut
Kemudian orang yang ketiga mengucapkan,' Ya Allah, aku mempekerjakan beberapa orang dan aku memberikan upah mereka masung-masing kecuali satu orang saja yang tersisa, dia meninggalkan bagiannya lalu pergi. Kemudian aku mengembangkan upah orang itu hingga upah itu berkembang menjadi harta benda yang banyak, dan setelah beberapa lama, orang itu mendatangiku kembali seraya berkata," Hai hamba Allah, berikanlah upahku kepadaku, maka kukatakan padanya " Semua yang engkau saksikan ini adalah dari upahmu." Lalu ia berkata," Hai hamba Allah, janganlah engkau memperolok-olok aku. " Aku sama sekali tidak memperolok-olokkan kamu.' Sahutku. Kemudian ia mengambil semuanya itu dan membawanya tanpa meninggalkan sisa sedikitpun. " Ya Allah, juga aku melakukan hal tersebut karena mengharapkan wajah-Mu, maka berikanlah jalan keluar kepada kami dari tempat ini.' Maka batu besar itupun akhirnya bergeser. sehingga, mereka semua dapat keluar dengan berjalan kaki." ( HR : Bukhari : 3/104 : 2215 ) Muslim ( 8/89 : 2743 : 100 atau lihat kitab Riyadus Shalihin di bab Niat hadis terakhir )

Pelajaran dan hukum yang bisa kita ambil dari hadis ini :
*. Di sunnahkan membaca do'a ketika mengalami kesulitan. Karena kondisi seperti itu termasuk saat-saat dikabulkannya do'a.
*. Disyariatkan bertawassul kepada Allah dengan amal shalih dan semisalnya, Adapun makna tawasul adalah mengambil sarana agar ibadah dan do'anya lebih diterima dan dikabulkan. (lihat kitab Tauhid Syaikh Muhammad At-Tamimi ) sebagaimana firman Allah : ( QS : Al-Maidah : 35 )
Orang pertama berdo'a dengan baktinya pada orang tuanya. Dan sungguh menakjubkan kisah di bawah ini.
Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat, Iyas meneteskan air mata tanpa meratap (niyahah), lalu beliau ditanya tentang sebab tangisannya, jawabnya, “Allah bukakan untukku dua pintu masuk jannah, sekarang, satu pintu telah ditutup.”Begitulah, orangtua adalah pintu jannah, bahkan pintu yang paling tengah di antara pintu-pintu yang lain. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,Sebagaimana sabda Nabi  :
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوْ احْفَظْهُ
" Orangtua adalah pintu surga yang paling tengah, terserah kamu, hendak kamu terlantarkan ia, atau kamu hendak menjaganya "( HR : At-Tirmidzi : 1900,Ibnu Majah : 3633 dlllihat Bab Berbakti pada orangtua " Berkata Syaikh Al-Bani " hadis ini shahih "
Al-Qadhi berkata, “ Maksud pintu jannah yang paling tengah adalah pintu yang paling bagus dan paling tinggi. Dengan kata lain, sebaik-baik sarana yang bisa mengantarkan seseorang ke dalam jannah dan meraih derajat yang tinggi adalah dengan mentaati orangtua dan menjaganya.”
Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua, karena di depan kita ada pintu jannah yang lebar menganga. Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut. Dalam kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis seperti bayi yang baru lahir.
Rata-rata manusia begitu antusias dan bersuka cita tatkala memandikan bayinya, mencebokinya dan merawatnya dengan wajah ceria. Berbeda halnya dengan sikapnya terhadap orangtuanya yang kembali menjadi seperti bayi. Rasa malas, bosan dan kadang kesal seringkali terungkap dalam kata dan perilaku. Mengapa? Mungkin karena ia hanya berorientasi kepada dunia, si bayi bisa diharapkan nantinya produktif, sedangkan orang yang tua renta, tak lagi diharapkan kontribusinya. Andai saja kita berorientasi akhirat, sungguh kita akan memperlakukan orangtua kita yang tua renta dengan baik, karena hasil yang kita panen lebih banyak dan lebih kekal.Sungguh terlalu, orang yang mendapatkan orangtuanya berusia lanjut, tapi ia tidak masuk jannah, padahal kesempatan begitu mudah baginya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ
قَالَ مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلْ الْجَنَّةَ
Sungguh celaka … Sungguh celaka …Sungguh celaka … , lalu dikatakan, siapakah itu wahai Rasulullah? Beliau bersabda " Yakni orang yang mendapatkan salah satu orangtuanya, atau kedua orangtuanya berusia lanjut, namun ia tidak masuk surga ( HR : Muslim : 4628 )
Ia tidak masuk jannah karena tak berbakti, tidak mentaati perintahnya, tidak berusaha membuat senang hatinya, tidak meringankan kesusahannya, tidak menjaga kata-katanya, dan tidak merawatnya saat mereka tak lagi mampu hidup mandiri. Saatnya kita berkaca diri, sudahkah layak kita disebut sebagai anak berbakti? Orang yang kedua berdo'a dengan perbuatannya yang dia punya kesempatan dan kekuasaan untuk berzina. Namun meninggalkanya
Berkata : Syaikh Al- Utsaimin Rahimahullahuta'ala dalam kitabnya Syarah Riyadus Shalihin " Kemuliaan menahan diri dari perbuatan zina. Jika seseorang mampu menahan diri dari zina, padahal dia bisa melakukannya, maka hal itu termasuk amal shalih. Sebagaimana diriwayatkan dari Nabi Nabi bahwa orang yang mampu menahan diri dari zina termasuk tujuh golongan yang akan dilindungi oleh Allah pada hari yang di dalamnya tidak ada perlindungan, kecuali lindungan-Nya. ":
الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ يَمِينُهُ مَا تُنْفِقُ شِمَالُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah, seseorang yang hatinya selalu terkait dengan Masjid, dua oyang saling mencintai karena Allah dan keduanya berkumpul dan berpisahpun karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang mempunyai keturunan terpandangan plus memiliki wajah cantik, namun laki-laki tersebut menolak dan berkata " sesungguhnya saya takut pada Allah " ( atau sebaliknya ) dan seseorang dan menyembunyikan sedekahnya sehingga apa yang di infaqkan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya, dan seseorang dalam kesendirianya lalu menetes air matanya. ( HR : Muslim : 1712 dalam kitab zakat, bab: Keutamaan menyembunyikan sedekah )
Orang yang kedua ini memiliki kesempatan yang besar untuk berzina dengan wanita yang dicintainya itu, tetapi karena rasa takutnya kepada Allah, maka dia pun meninggalkannya.
Maka jika jamaah mengalami kondisi seperti ini. Maka berdo'alah kepada Allah, niscaya Allah kabulkan do'a jamaah sekalian. Dan kasus orang kedua ini. Telah dialami oleh Nabi Allah yang bernama Yusuf . yang di ajak berbuat zina oleh istri seorang presiden mesir yang telah dibeli dari seorang musafir yang diambil dari dalam sumur karena dibuang oleh saudara-saudaranya Nabi Yusuf karena hasad/dengkinya mereka pada posisi Nabi Yusuf di tengah-tengah keluarganya.
Dan hasil kesabaran serta kuatnya ketaqwaan Nabi Yusuf. Kemudia Allah tolong kesulitan-kesulitan beliau dan Allah muliakan Nabi Yusuf di dunia dan di akhirat.
Orang yang kedua berdo'a dengan sikap amanah dan kedermawanannya
*. Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan meyampaikan amanah dan mengerjakan amal kebaikan untuk orang lain. Orang ketiga itu, walaupun memungkinkan baginya memberi usaha pada pekerjanya seperti apa adanya, sehingga hasil pengembangan harta itu tetap menjadi miliknya, tetapi karena amanahnya, kejujurannya dan keikhlasannya untuk saudaranya, maka dia pun memberikan seluruh upah yang telah dikembangkannya.
*. Hadis ini menjelaskan tentang kekuasaan Allah, atas kehendak dan izin-Nya batu besar yang menutupi pintu gua bisa bergeser sehingga mereka bisa keluar, karena Allah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
*. Penetapan karamah atau kemuliaan bagi para wali-wali Allah yang shalih. Yaitu yang mereka beriman lagi bertaqwa. Mereka itulah orang-orang yang menutupi kebaikan karena takut riya'. Adapun orang-orang yang melakukan amal perbutannya karena riya' dan sum'ah sehingga dia dipuji manusia – na'udzu billah- maka amalnya seperti buih yang akan hilang sia-sia, tidak bermanfaat bagi pelakunya.
*. Adapun orang suka memperlihatkan hal-hal yang aneh dan cendrung pada perbuatan syaitan/jin misalnya sering mempertontonkan kekebalan tubuhnya dipublik, mengaku mengetahui masa depan seseorang apakah baik atau buruk, dan lainnya, maka hal itu bukan termasuk karamah/kemuliaan para wali Allah. Tapi merekalah wali-wali syaitan. Maka waspadalah …!
*. Pengaran kitab ini, Al-Imam An-Nawawi Rahimahullahuta'ala menjadikan hadis ini sebagai penutup. Yang menunjukkan bahwa keikhlasan merupakan tali keselamatan dan jalan kehidupan, juga bahwasanya tidak akan selamat dari kesulitan dunia dan hal-hal yang menakutkan di akhirat kelak kecuali orang-orang yang selalu mengikhlaskan amalnya hanya untuk Allah semata. Kita mohon kepada Allah agar kita bersama keluarga di masukkan dalam kelompok orang-orang yang mukhlisin. Sehingga kita bisa mendapatkan keselamatan didunia sebagaimana kisah hadis ini dan utamanya keselamatan di akhirat.
وبالله التوفيق
Sumber rujukan :
1. CD Al-qur'an terjamah indonesia dan inggris
2. Maktabah Syamilah yaitu DVD yang memuat ratusan ribu berbagai macam kitab
3. HPT
4. Kitab Bahjatun Naadirin Syarah Kitab Riyadus Shalihin Syaikh Salim
5. Syarah Kitab Riyadus Shalihin Al-Utsaimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar